Sepak bola merupakan olahraga yang paling banyak digemari di seluruh dunia, bahkan tidak ada satupun negara yang tidak mempunyai kesebelasan tim sepak bola. Oleh karena itu, banyak sekali investor menanamkan modalnya ke berbagai klub sepak bola yang dirasanya bakal mendongkrak popularitas perusahaan bahkan pribadi investor itu sendiri.
Seperti kita tahu, kiblat sepak bola dunia saat ini terletak di bumi bagian barat, tepatnya di daratan Eropa. Pemain-pemain sepak bola top berbagai negara pasti memiliki impian agar suatu saat dapat bermain di daratan Eropa. Beruntung sekali jika seseorang terlahir di Eropa, otomatis peluang bermain di sana terbuka lebar. Sebab tiap negara pasti memiliki regulasi peraturan masing-masing.
Yang terbaru di Indonesia misalnya. Sejak vakumnya persepakbolaan beberata tahun belakang. Indonesia telah beberapa kali mengganti kepemimpinan Pengurus utama PSSI, namun hasilnya nol besar. liga tidak berjalan, pemain nasional banyak yang mengalami pengangguran, para staf masing-masing klub pun sampai rela menghemat uang agar dapat menafkahi sanak saudaranya.
Untungnya saat ini Indonesia telah banyak berubah, dimulai dari akan dibergulirkan kembali Kompetisi Liga Nasional dengan nama baru yaitu Liga 1, pemindahan tanduk kekuasaan pelatih timnas yang sebelumnya dijabat Alfred Riedl diganti menjadi Luis Mila yang merupakan salah satu legenda besar Real Madrid dan Barcelona, serta kedatangan pemain top dunia yang pernah bermain di berbagai klub besar eropa mulai dari Real Madrid, Chelsea, AC Milan, Olimpique Lyon, Panathinakos yaitu Michael Essien.
Maka dari itu untuk menyatakan selamat kepada kondisi persepakbolaan Indonesia sekarang karena telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, maka kami akan memaparkan siapa saja pesepakbola top dunia yang pernah bermain di kancah kompetisi liga nasional, berikut daftar 10 pemain sepak bola top dunia yang pernah bermain di Indonesia:
10. Nastja Ceh (PSMS Medan 2012/2013)
Nastja Ceh merupakan mantan pemain Timnas Slovenia era 2001-2007 yang pernah merumput di berbagai raksasa klub dibanyak negara eropa, seperti Club Brugge, Austria Wein, Maribor, dll. Pada tahun 2012-2013 secara mengejutkan PSMS Medan mampu mendatangkannya.
Ia pun menjadi pemain yang sangat diandalkan di lini tengah timnya, Ceh berhasil mencetak enam gol dari 18 pertandingan yang ia jalani.Meskipun dirinya tampil bagus, namun performa gemilangnya bersama Ayam Kinantan itu gagal mengangkat prestasi tim. PSMS pun harus rela terdegradasi di akhir musim 2012/13.
9. Emile Mbamba (Arema 2007/2008)
Pemain asal Kamerun ini pada musim 2007-2008 bermain untuk klub Arema Malang dengan mencetak 17 gol dari 23 penampilan dan sekarang dia bermain di liga Bulgaria bersama klub PFC Botev Plovdiv.
Bahkan pada musim 2004 dia bermain di Liga Champions Eropa bersama Maccabi Tel Aviv, diantaranya bermain di pertandingan antara Maccabi VS Juventus pada tanggal 8 desember 2004 yang berakhir dengan skor 1-1,dan juga bermain di Liga Belanda bersama Vitesse Arnhem pada taun 2000 sampai 2004 dengan mencetak 13 gol
8. Ivan Bosnjak (Persija 2014/2015)
Mantan striker tim nasional Kroasia, Ivan Bosnjak juga pernah bermain di Indonesia yaitu ketika memperkuat tim ibukota Persija Jakarta. Pemain yang juga menjadi bagian dari tim nasional Kroasia pada gelaran Piala Dunia Jerman 2006 itu bergabung dengan Macan Kemayoran pada tahun 2014, saat itu manajemen klub pun berharap kalau Bosnjak akan menjadi pengganti legenda mereka, Bambang Pamungkas.
Namun sayang, pemain yang juga pernah memperkuat Dinamo Zagreb dan klub asal Belgia, Genk itu sepertinya sangat kesulitan untuk beradaptasi dengan Persija, ia pun hanya mampu mencetak empat gol dalam 14 pertandingan.
7. Pierre Njanka (Persija 2008/2009, Arema 2009/2010, Atceh United 2010/2011, Mitra Kukar 2011/2012 & Persisam 2012/2013)
Mantan bek tangguh tim nasional Kamerun, Pierre Njanka juga pernah mencicipi berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia. Klub pertama yang dibelanya adalah Persija Jakarta di musim 2008/09. Pemain yang juga menjadi sosok vital di balik keberhasilan negeranya bermain di Piala Dunia 1998 dan 2002 kemudian memutuskan hijrah ke klub Indonesia lainnya, Arema Malang.
Bersama Singo Edan, Njanka pun sukses membawa timnya menjadi juara Indonesia Super League di musim 2009/10.Ia kemudian memutuskan untuk memperkuat Mitra Kukar di musim 2011/12, sebelum akhirnya memilih untuk gantung sepatu di akhir musim 2012/13.
6. Marcus Bent (Mitra Kukar 2011/2012)
Marcus Bent pemain asal Inggris ini sudah cukup lama berkarier di Premier League. Tercatat dirinya pun sudah memperkuat beberapa klub, seperti Crytsal Palace, Sheffield United, Wigan Athletic, Leicester City hingga Everton. Namun ternyata, pemain yang kini berusia 38 tahun itu juga pernah memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Indonesia.
Di musim 2011/12, Bent memilih bergabung bersama klub asal Indonesia, Mitra Kukar. Selama memperkuat Mitra Kukar, pemilik tinggi badan 188 cm itu hanya berhasil mencetak empat gol dari 11 pertandingan yang ia jalani, sebuah raihan yang buruk untuk seorang striker. Pihak klub pun akhirnya memecat Bent di putaran kedua kompetisi ISL musim 2011/12.
5. Lee Hendrie (Bandung FC 2011/2012)
Satu lagi pemain asal Inggris yang juga pernah memutuskan untuk berkarier di Indonesia yaitu Lee Hendrie.
Pemain yang juga pernah bermain bersama Stoke City itu memperkuat Aston Villa di tahun 1994 hingga 2007. Bersama The Villans, Hendrie pun sukses bermain di 251 pertandingan dan mencetak 27 gol.
Hendrie pun kemudian memutuskan untuk bergabung bersama klub asal Indonesia, Bandung FC yang saat itu bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) di tahun 2011. Namun kariernya tak berlangsung lama di Indonesia, hanya beberapa bulan setelah bergabung, ia memutuskan untuk pulang ke Inggris.
4. Eric Djemba Djemba (Persebaya 2015/2016)
Nama Eric Djemba Djemba mulai mencuri perhatian publik di tahun 2003 saat dirinya masih bermain bersama Manchester United. Namun ternyata ia gagal memperlihatkan performa terbaik dan hanya mampu bermain di 20 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun. Pihak klub kemudian menjualnya ke Aston Villa. Bersama The Villans, epmain asal Kamerun ini pun kembali gagal menemukan permainan terbaiknya, dirinya menjadi pemain yang kerap dipinjamkan ke klub lain seperti Burnley.
Terus melanglang buana ke beberapa klub, Djemba Djemba akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Indonesia bersama Persebaya Surabaya di tahun 2015. Namun ketidakjelasan soal bergulirnya kompetisi resmi yang berujung dengan pembekuan PSSI, membuat dirinya batal bergabung. Kini sejak tahun 2016, pemain yang kini berusia 35 tahun itu pun memilih bermain bersama klub amatir, Persipa Padalarang.
3. Roger Milla (Persisam 1995/1996)
Legenda sepak bola Kamerun, Roger Milla dikenal sebagai salah satu pemain hebat pada masanya. Namanya muai dikenal saat mencetak empat gol di gelaran Piala Dunia tahun 1990. Padahal saat itu usianya sudah menginjak 38 tahun. Walaupun telah berusia uzur, Milla mampu membuat publik berdecak semakin kagum dengannya karena berhasil membawa negaranya ke babak perempat final.
Milla juga pernah merasakan sengitnya persaingan sepak bola tanah air di tahun 1994. Ia memulai kariernya di Indonesia dengan bergabung bersama Pelita Jaya. Tak puas hanya memperkuat satu klub, di musim 1995/96 ia pun memilih hengkang ke Persisam Putra Samarinda.
2. Mario Kempes (Pelita Jaya 1993/1994)
Legenda sepak bola Argentina, Mario Kempes juga dikenal senagai pemain yang sangat berbakat dan sangat diandalkan saat masih berkarier menjadi seorang pemain sepak bola. Nama Mario Kempes mulai mencuri perhatian publik saat memperkuat klub La Liga Spanyol, Valencia di tahun 1976 hingga 1981, dirinya berhasil bermain di 142 laga dan menciptakan 95 gol.
Ia pun menjadi bintang di gelaran Piala Dunia 1978 dan membawa negaranya menjadi juara di negaranya sendiri. Tak hanya itu, Kempes pun berhasil mencetak dua gol di partai final kontra Belanda yang menjadikannya top skorer dan meraih gelar pemain terbaik.
Di tahun 1993, saat usianya 45 tahun, Kempes pun memutuskan untuk mencoba peruntungannya bersama di Indonesia bersama Pelita Jaya. Meskipun usianya sudah tak muda lagi, dirinya masih bisa mencetak 10 gol dari 15 pertandingan bersama timnya.
1. Michael Essien (Persib 2017)
Kalo yang ini pasti ga mungkin teman-teman semua yang membaca postingan ini ga tau namanya. ga perlu panjang lebar, Essien ini sebelum gabung ke Persib Bandung merupakan salah satu gelandang pengangkut air terbaik di dunia, bahkan banyak para pakar sepak bola menganggao kualitas permainan Essien hampir sama dengan kualitas Claudio Makelele ketika beliau belum terkena cedera bertubi-tubi. Essien pernah merumput di banyak klub besar dunia seperti Chelsea, Real Madrid, AC Milan, Olimpique Lyon, dll. Di timnas Ghana, Essien telah bermain selama 12 tahun lamanya,
Seperti kita tahu, kiblat sepak bola dunia saat ini terletak di bumi bagian barat, tepatnya di daratan Eropa. Pemain-pemain sepak bola top berbagai negara pasti memiliki impian agar suatu saat dapat bermain di daratan Eropa. Beruntung sekali jika seseorang terlahir di Eropa, otomatis peluang bermain di sana terbuka lebar. Sebab tiap negara pasti memiliki regulasi peraturan masing-masing.
Yang terbaru di Indonesia misalnya. Sejak vakumnya persepakbolaan beberata tahun belakang. Indonesia telah beberapa kali mengganti kepemimpinan Pengurus utama PSSI, namun hasilnya nol besar. liga tidak berjalan, pemain nasional banyak yang mengalami pengangguran, para staf masing-masing klub pun sampai rela menghemat uang agar dapat menafkahi sanak saudaranya.
Untungnya saat ini Indonesia telah banyak berubah, dimulai dari akan dibergulirkan kembali Kompetisi Liga Nasional dengan nama baru yaitu Liga 1, pemindahan tanduk kekuasaan pelatih timnas yang sebelumnya dijabat Alfred Riedl diganti menjadi Luis Mila yang merupakan salah satu legenda besar Real Madrid dan Barcelona, serta kedatangan pemain top dunia yang pernah bermain di berbagai klub besar eropa mulai dari Real Madrid, Chelsea, AC Milan, Olimpique Lyon, Panathinakos yaitu Michael Essien.
Maka dari itu untuk menyatakan selamat kepada kondisi persepakbolaan Indonesia sekarang karena telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, maka kami akan memaparkan siapa saja pesepakbola top dunia yang pernah bermain di kancah kompetisi liga nasional, berikut daftar 10 pemain sepak bola top dunia yang pernah bermain di Indonesia:
10. Nastja Ceh (PSMS Medan 2012/2013)
Nastja Ceh merupakan mantan pemain Timnas Slovenia era 2001-2007 yang pernah merumput di berbagai raksasa klub dibanyak negara eropa, seperti Club Brugge, Austria Wein, Maribor, dll. Pada tahun 2012-2013 secara mengejutkan PSMS Medan mampu mendatangkannya.
Ia pun menjadi pemain yang sangat diandalkan di lini tengah timnya, Ceh berhasil mencetak enam gol dari 18 pertandingan yang ia jalani.Meskipun dirinya tampil bagus, namun performa gemilangnya bersama Ayam Kinantan itu gagal mengangkat prestasi tim. PSMS pun harus rela terdegradasi di akhir musim 2012/13.
9. Emile Mbamba (Arema 2007/2008)
Pemain asal Kamerun ini pada musim 2007-2008 bermain untuk klub Arema Malang dengan mencetak 17 gol dari 23 penampilan dan sekarang dia bermain di liga Bulgaria bersama klub PFC Botev Plovdiv.
Bahkan pada musim 2004 dia bermain di Liga Champions Eropa bersama Maccabi Tel Aviv, diantaranya bermain di pertandingan antara Maccabi VS Juventus pada tanggal 8 desember 2004 yang berakhir dengan skor 1-1,dan juga bermain di Liga Belanda bersama Vitesse Arnhem pada taun 2000 sampai 2004 dengan mencetak 13 gol
8. Ivan Bosnjak (Persija 2014/2015)
Mantan striker tim nasional Kroasia, Ivan Bosnjak juga pernah bermain di Indonesia yaitu ketika memperkuat tim ibukota Persija Jakarta. Pemain yang juga menjadi bagian dari tim nasional Kroasia pada gelaran Piala Dunia Jerman 2006 itu bergabung dengan Macan Kemayoran pada tahun 2014, saat itu manajemen klub pun berharap kalau Bosnjak akan menjadi pengganti legenda mereka, Bambang Pamungkas.
Namun sayang, pemain yang juga pernah memperkuat Dinamo Zagreb dan klub asal Belgia, Genk itu sepertinya sangat kesulitan untuk beradaptasi dengan Persija, ia pun hanya mampu mencetak empat gol dalam 14 pertandingan.
7. Pierre Njanka (Persija 2008/2009, Arema 2009/2010, Atceh United 2010/2011, Mitra Kukar 2011/2012 & Persisam 2012/2013)
Mantan bek tangguh tim nasional Kamerun, Pierre Njanka juga pernah mencicipi berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia. Klub pertama yang dibelanya adalah Persija Jakarta di musim 2008/09. Pemain yang juga menjadi sosok vital di balik keberhasilan negeranya bermain di Piala Dunia 1998 dan 2002 kemudian memutuskan hijrah ke klub Indonesia lainnya, Arema Malang.
Bersama Singo Edan, Njanka pun sukses membawa timnya menjadi juara Indonesia Super League di musim 2009/10.Ia kemudian memutuskan untuk memperkuat Mitra Kukar di musim 2011/12, sebelum akhirnya memilih untuk gantung sepatu di akhir musim 2012/13.
6. Marcus Bent (Mitra Kukar 2011/2012)
Marcus Bent pemain asal Inggris ini sudah cukup lama berkarier di Premier League. Tercatat dirinya pun sudah memperkuat beberapa klub, seperti Crytsal Palace, Sheffield United, Wigan Athletic, Leicester City hingga Everton. Namun ternyata, pemain yang kini berusia 38 tahun itu juga pernah memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Indonesia.
Di musim 2011/12, Bent memilih bergabung bersama klub asal Indonesia, Mitra Kukar. Selama memperkuat Mitra Kukar, pemilik tinggi badan 188 cm itu hanya berhasil mencetak empat gol dari 11 pertandingan yang ia jalani, sebuah raihan yang buruk untuk seorang striker. Pihak klub pun akhirnya memecat Bent di putaran kedua kompetisi ISL musim 2011/12.
5. Lee Hendrie (Bandung FC 2011/2012)
Satu lagi pemain asal Inggris yang juga pernah memutuskan untuk berkarier di Indonesia yaitu Lee Hendrie.
Pemain yang juga pernah bermain bersama Stoke City itu memperkuat Aston Villa di tahun 1994 hingga 2007. Bersama The Villans, Hendrie pun sukses bermain di 251 pertandingan dan mencetak 27 gol.
Hendrie pun kemudian memutuskan untuk bergabung bersama klub asal Indonesia, Bandung FC yang saat itu bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) di tahun 2011. Namun kariernya tak berlangsung lama di Indonesia, hanya beberapa bulan setelah bergabung, ia memutuskan untuk pulang ke Inggris.
4. Eric Djemba Djemba (Persebaya 2015/2016)
Nama Eric Djemba Djemba mulai mencuri perhatian publik di tahun 2003 saat dirinya masih bermain bersama Manchester United. Namun ternyata ia gagal memperlihatkan performa terbaik dan hanya mampu bermain di 20 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun. Pihak klub kemudian menjualnya ke Aston Villa. Bersama The Villans, epmain asal Kamerun ini pun kembali gagal menemukan permainan terbaiknya, dirinya menjadi pemain yang kerap dipinjamkan ke klub lain seperti Burnley.
Terus melanglang buana ke beberapa klub, Djemba Djemba akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Indonesia bersama Persebaya Surabaya di tahun 2015. Namun ketidakjelasan soal bergulirnya kompetisi resmi yang berujung dengan pembekuan PSSI, membuat dirinya batal bergabung. Kini sejak tahun 2016, pemain yang kini berusia 35 tahun itu pun memilih bermain bersama klub amatir, Persipa Padalarang.
3. Roger Milla (Persisam 1995/1996)
Legenda sepak bola Kamerun, Roger Milla dikenal sebagai salah satu pemain hebat pada masanya. Namanya muai dikenal saat mencetak empat gol di gelaran Piala Dunia tahun 1990. Padahal saat itu usianya sudah menginjak 38 tahun. Walaupun telah berusia uzur, Milla mampu membuat publik berdecak semakin kagum dengannya karena berhasil membawa negaranya ke babak perempat final.
Milla juga pernah merasakan sengitnya persaingan sepak bola tanah air di tahun 1994. Ia memulai kariernya di Indonesia dengan bergabung bersama Pelita Jaya. Tak puas hanya memperkuat satu klub, di musim 1995/96 ia pun memilih hengkang ke Persisam Putra Samarinda.
2. Mario Kempes (Pelita Jaya 1993/1994)
Legenda sepak bola Argentina, Mario Kempes juga dikenal senagai pemain yang sangat berbakat dan sangat diandalkan saat masih berkarier menjadi seorang pemain sepak bola. Nama Mario Kempes mulai mencuri perhatian publik saat memperkuat klub La Liga Spanyol, Valencia di tahun 1976 hingga 1981, dirinya berhasil bermain di 142 laga dan menciptakan 95 gol.
Ia pun menjadi bintang di gelaran Piala Dunia 1978 dan membawa negaranya menjadi juara di negaranya sendiri. Tak hanya itu, Kempes pun berhasil mencetak dua gol di partai final kontra Belanda yang menjadikannya top skorer dan meraih gelar pemain terbaik.
Di tahun 1993, saat usianya 45 tahun, Kempes pun memutuskan untuk mencoba peruntungannya bersama di Indonesia bersama Pelita Jaya. Meskipun usianya sudah tak muda lagi, dirinya masih bisa mencetak 10 gol dari 15 pertandingan bersama timnya.
1. Michael Essien (Persib 2017)
Kalo yang ini pasti ga mungkin teman-teman semua yang membaca postingan ini ga tau namanya. ga perlu panjang lebar, Essien ini sebelum gabung ke Persib Bandung merupakan salah satu gelandang pengangkut air terbaik di dunia, bahkan banyak para pakar sepak bola menganggao kualitas permainan Essien hampir sama dengan kualitas Claudio Makelele ketika beliau belum terkena cedera bertubi-tubi. Essien pernah merumput di banyak klub besar dunia seperti Chelsea, Real Madrid, AC Milan, Olimpique Lyon, dll. Di timnas Ghana, Essien telah bermain selama 12 tahun lamanya,
1 komentar so far
michael essien bagus tuh
EmoticonEmoticon